rajapress

Pengobatan Khusus Lansia, Tantangan dan Solusi Efektif

11 Jul 2024  |  139x | Ditulis oleh : Admin
PAFI Ende

Saat usia bertambah, tubuh mengalami berbagai perubahan yang dapat mempengaruhi cara kerja obat-obatan. Oleh karena itu, pengobatan pada lansia membutuhkan perhatian khusus dan pendekatan yang berbeda dibandingkan dengan pasien yang lebih muda. Tantangan dalam pengobatan lansia meliputi perubahan fisiologis, banyaknya penyakit yang diderita (komorbiditas), serta penggunaan obat yang kompleks (polifarmasi). Namun, dengan pemahaman yang tepat dan pendekatan yang bijaksana, tantangan ini dapat diatasi untuk memberikan pengobatan yang efektif dan aman bagi para lansia.

Tantangan dalam Pengobatan Lansia

  1. Perubahan Fisiologis: Seiring bertambahnya usia, tubuh mengalami perubahan seperti penurunan fungsi ginjal dan hati, yang berperan dalam metabolisme dan ekskresi obat. Selain itu, perubahan dalam komposisi tubuh seperti peningkatan lemak tubuh dan penurunan massa otot juga mempengaruhi distribusi obat dalam tubuh. Akibatnya, dosis obat yang tepat untuk lansia seringkali berbeda dari dosis untuk pasien yang lebih muda.
  2. Polifarmasi: Lansia seringkali menderita lebih dari satu penyakit kronis yang membutuhkan pengobatan terus-menerus. Polifarmasi, yaitu penggunaan beberapa obat secara bersamaan, meningkatkan risiko interaksi obat dan efek samping. Mengelola penggunaan obat yang kompleks ini menjadi tantangan besar bagi tenaga kesehatan.
  3. Kepatuhan terhadap Pengobatan: Lansia mungkin menghadapi kesulitan dalam mengikuti regimen pengobatan yang rumit, baik karena masalah kognitif, gangguan penglihatan, atau masalah motorik. Kepatuhan terhadap pengobatan yang rendah dapat mengurangi efektivitas terapi dan memperburuk kondisi kesehatan.
  4. Efek Samping Obat: Lansia lebih rentan terhadap efek samping obat karena perubahan fisiologis dan polifarmasi. Efek samping ini bisa lebih berat dan berpotensi menyebabkan masalah kesehatan serius, seperti jatuh atau kebingungan.

Solusi Efektif dalam Pengobatan Lansia

  1. Penyesuaian Dosis: Menyesuaikan dosis obat berdasarkan fungsi ginjal dan hati yang menurun sangat penting untuk menghindari toksisitas. Pemantauan fungsi organ secara berkala juga membantu menyesuaikan dosis sesuai kebutuhan.
  2. Penggunaan Obat yang Selektif: Mengurangi jumlah obat yang digunakan dan memilih obat yang paling esensial dapat mengurangi resiko interaksi obat dan efek samping. Tenaga kesehatan perlu mempertimbangkan manfaat dan risiko setiap obat yang diresepkan.
  3. Pendekatan Multidisiplin: Kerja sama antara dokter, apoteker, perawat, dan ahli gizi sangat penting untuk mengelola pengobatan lansia. Pendekatan multidisiplin memastikan setiap aspek kesehatan lansia diperhatikan dan dikelola dengan baik.
  4. Edukasi dan Pendampingan: Memberikan edukasi kepada lansia dan keluarganya tentang pentingnya kepatuhan terhadap pengobatan dan cara mengelola obat dengan benar sangat penting. Pendampingan dan dukungan dari keluarga juga dapat meningkatkan kepatuhan dan hasil pengobatan.
  5. Pemantauan yang Ketat: Pemantauan rutin terhadap efek samping obat dan respons terapi membantu mengidentifikasi masalah lebih awal dan mengambil tindakan korektif segera. Pemantauan ini bisa dilakukan melalui kunjungan rutin ke dokter atau melalui layanan kesehatan berbasis komunitas.

Peran Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Kota Ende

Dalam konteks pengobatan lansia, peran apoteker sangat vital. Apoteker tidak hanya bertanggung jawab untuk menyiapkan dan mendistribusikan obat, tetapi juga memberikan konsultasi dan edukasi kepada pasien tentang penggunaan obat yang benar. Di Kota Ende, Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) berperan aktif dalam meningkatkan kualitas layanan farmasi melalui berbagai program pelatihan dan edukasi bagi para apoteker.

PAFI Kota Ende dengan website https://pafikotaende.org/ juga bekerja sama dengan berbagai instansi kesehatan untuk memastikan bahwa apoteker di daerah tersebut memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam mengelola pengobatan bagi lansia. Selain itu, PAFI juga berperan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penggunaan obat yang benar dan aman.

Dengan dukungan dari PAFI Kota Ende, para apoteker diharapkan dapat memberikan layanan farmasi yang lebih baik dan berkontribusi secara signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup lansia. PAFI terus mendorong peningkatan kompetensi apoteker melalui pendidikan berkelanjutan dan pengembangan profesional, sehingga para apoteker dapat menghadapi tantangan dalam pengobatan lansia dengan lebih efektif.

Dalam menghadapi tantangan pengobatan lansia, kolaborasi antara berbagai pihak sangat penting. Dengan pendekatan yang holistik dan dukungan dari organisasi profesi seperti PAFI, diharapkan lansia dapat menerima pengobatan yang aman, efektif, dan tepat guna, sehingga kualitas hidup mereka dapat terjaga dengan baik.

Berita Terkait
Baca Juga: